TUGAS 2 RIVIEW JURNAL

JURNAL 1
Judul :
IMBALAN DAN GAYA KEPEMIMPINAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERTANIAN BOGOR 

Nama Pembuat :
Ramlan Ruvendi

Link Jurnal :

Review Singkat :
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode Proporsionate Stratified Random Sampling (sample acak terstratifikasi secara proporsional) yaitu teknik pengambilan sampel untuk populasi yang heterogen dan berstrata (Sugiyono, 2002). Strata akan ditentukan berdasarkan unit organisasi yang ada di BBIHP. Penentuan strata tersebut didasarkan pada asumsi bahwa pegawai di dalam unit kerja akan menerima imbalan yang berbeda serta gaya kepemimpinan atasan yang berbeda pula. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Desember 2002 sampai Januari 2003. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis dengan teknik statistik parametrik. Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen daftar pertanyaan (Questioner) yang isinya dibagi kedalam 4 kelompok pertanyaan yaitu :

1. Kelompok A berisi pertanyaan untuk data responden yang jumlahnya sebanyak 7 butir pertanyaan bersifat tertutup dan terbuka.
2. Kelompok B berisi pernyataan aspek sistem imbalan, berisi 20 butir pernyataan.
3. Kelompok C berisi pernyataan aspek gaya kepemimpinan, berisi 20 butir pernyataan.
4. Kelompok D berisi aspek kepuasan kerja yang merupakan butir-butir pernyataan JSI (Job satisfaction Index) sebanyak 25 butir.
Jumlah sampel penelitian adalah sebanyak 126 responden dari populasi 184 pegawai di kantor Balai Besar Industri Hasil Pertanian Bogor (BBIHP).
hasil penelitian sebagai berikut:
Terdapat hubungan dan pengaruh signifikan antara variabel imbalan dengan kepuasan kerja pegawai BBIHP yang diperlihatkan oleh koefisien korelasi partial sebesar 0,619. Koefisien regresi (ß1) X1 sebesar 0,412. 2. Terdapat hubungan dan pengaruh signifikan antara variabel gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja pegawai BBIHP yang diperlihatkan oleh koefisien korelasi partial sebesar 0,549. Koefisien regresi (ß2) X2 sebesar 0,355. 3. Terdapat hubungan dan pengaruh signifikan antara variabel imbalan dan gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pegawai BBIHP Bogor yang diperlihatkan oleh koefisien korelasi berganda sebesar 0,751. Sedangkan R Square sebesar 0,564 yang berarti 56,4% dari total variasi kepuasan kerja (Y) disebabkan oleh hubungan regresi berganda antara Y dengan variabel imbalan (X1) dan gaya kepemimpinan (X2.). Sisanya sebesar 43,6% disebabkan oleh faktor-faktor lain di luar model seperti faktor lingkungan pekerjaan, hubungan dengan teman sekerja, jenis pekerjaan, kondisi kerja, pengawasan, promosi jabatan, dan lain-lain.


JURNAL 2
Judul :
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK

Nama Pembuat :
Luqman Hakim

Link Jurnal :

Review Singkat :
Penelitian bertujuan untuk menguji hipotesis yang menyatakan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Lokasi penelitian di Dinas Kesehatan Kota Depok dengan sasaran penelitian adalah seluruh pegawai dengan jumlah 95 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebar kuesioner (daftar pertanyaan) yang diberikan kepada pegawai yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Analisis data menggunakan analisis regresi linier untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat dan regresi berganda untuk mengetahui hubungan variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat. Responden dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Kesehatan Kota Depok dengan jumlah responden perempuan sebesar 55 orang ( 57,9 %) dan sisanya 40(42,1 %) orang adalah berjenis laki-laki. Sedangkan berdasarkan jenjang pendidikan diketahui bahwa sebanyak 40 orang (42,1%) adalah sarjana, 29 orang (30,5%) adalah DIII, kemudian 15 orang (15,8%) adalah SMA/Sederajat, selanjutnya 10 orang (10,5%) adalah spesialist/Pascasarjana dan terakhir 1 orang adalah DI. Sebagian besar dari pegawai Dinas Kesehatan Kota Depok mempunyai golongan III, 47 oanag ( 49,5%), kemudian golongan II adalah 39 orang (41,1%), golongan IV sebanyak 8 orang (8,4%) dan golongan I sebanyak1 orang.
Hasil dari penelitian, koefisien korelasi antara kompetensi dengan kinerja pegawai adalah sebesar 0.361, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 5. Hasil ini menunjukkan bahwa hubungan antara kompetensi dengan kinerja pegawai adalah lemah, karena lebih kecil dari 0.5. Tapi meskipin lemah, hubungan ini adalah sangat signifikan, karena signifikansi yang dihasilkan nilai sebesar 0.000, jauh lebih kecil dari 0.05. Berdasarkan tabel di atas juga dapat dilihat nilai koefisien determinasi. Koefisien determinasi variabel kompetensi terhadap kinerja adalah sebesar 0.130. Angka ini menunjukkan bahwa 13.0% variasi yang terjadi pada kinerja dapat dijelaskan oleh kompetensi pegawai. Koefisien regresi kompetensi terhadap kinerja pegawai adalah sebesar 0.361, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 6. Nilai signifikansi 0.000, artinya koefisien regresi adalah signifikan. Setiap pertambahan kompetensi 1 unit, maka kinerja pegawai akan meningkat sebanyak 0.361. Dengan kata lain, semakin tinggi kompetensi pegawai maka kinerja mereka juga semakin baik.

JURNAL 3
Judul :
APLIKASI UJI KEBERFUNGSIAN DIFERENSIAL UNTUK MENGUJI KETAHANAN BUTIR SKALA PSIKOLOGI TERHADAP RESPONS TIPUAN PADA KONTEKS SELEKSI KERJA

Nama Pembuat :
Wahyu Widhiarso

Link Jurnal :

Review Singkat :
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi yang menggunakan model antar-subjek (between-subject). Bentuk manipulasi yang diberikan adalah jenis instruksi, yaitu antara instruksi kepada responden untuk menjawab jujur pada satu kelompok responden dan instruksi menjawab motivatif pada kelompok responden lainnya. Responden penelitian penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi UGM. Jumlah responden adalah 400 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik pengambilan sample purposif (non acak). Dari jumlah tersebut, 200 orang masuk dalam kelompok 1 dan sisanya masuk dalam kelompok 2. Responden yang tidak lengkap dalam memberikan respons pada butir alat ukur tidak dilibatkan dalam analisisi. Usia responden memiliki usia antara 19 hingga 23 yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan pemodelan Rasch yang merupakan bagian dari pendekatan teori respons butir. Hasil analisis uji keberfungsian butir diferensial menemukan adanya beberapa butir yang terjangkit DIF. Ada 3 butir pada faktor ekstraversi terjangkit DIF, 2 butir pada faktor keramahan, 2 butir pada faktor kestabilan emosi dan 5 butir pada faktor keterbukaan (lihat Tabel 2). Setelah butir-buir yang terjangkit DIF diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah memaparkan muatan indikator (item content) tersebut (Tabel 3). Tabel tersebut menunjukkan bahwa butir-butir yang terjangkit DIF mengukur indikator yang terkait dengan pekerjaan. Misalnya pada butir ekstraversi indikator seberapa jauh individu memiliki kapasitas energi untuk bekerja dan kemampuan menghidupkan suasana ketika berinteraksi dengan rekan kerja rentan terhadap respons tipuan. Sedikitnya butir yang terjangkit DIF pada faktor keramahan dan kestabilan emosi dapat disebabkan oleh rendahnya keterkaitan faktor tersebut dengan pekerjaan. Faktor keramahan mengukur seberapa individu ideal dalam kaca mata sosial sedangkan faktor kestabilan emosi mengukur kemampuan individu untuk mengatasi ketegangan. Kedua faktor ini dinilai responden kurang terkait dengan pekerjaan karena dinilai memberikan sumbangan yang kecil terhadap performansi bekerja, padahal beberapa penelitian membuktikan hal sebaliknya. Misalnya kestabilan emosi dinilai terkait dengan kedisiplinan kerja (Roehling, 1999).

JURNAL 4
Judul :
PENGARUH DISIPLIN KERJA KOMITMEN, DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP TOTAL QUALITY MANAJEMEN (STUDI KASUS PADA TENAGA PENDIDIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG)

Nama Pembuat :
Faza Rusyda

Link Jurnal :

Review Singkat :
Populasi dalam penelitian ini yaitu para tenaga pendidik Universitas Muhammadiyah Semarang dengan jumlah 201 tenaga pendidik. sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 68 responden. Pengambilan sampel menggunakan metode non-probability sampling yaitu dengan cara purposive sampling, yang merupakan suatu teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu, yaitu siapa saja yang dianggap memenuhi kriteria menurut peneliti (Sugiyono, 2004). Dalam penelitian ini anggota sampel adalah Tenaga Pendidik Institusi Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) yang dipilih yaitu karyawan  tenaga pendidik Universitas Muhammadiyah Semarang masa kerja lebih dari 1 tahun. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau tanpa melalui media perantara (J. Supranto, 1994). Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil kuesioner yang disebarkan pada sampel yang telah ditentukan (karyawan institusi pendidikan Universitas Muhammadiyah Semarang). Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh atau dicatat pihak lain) dan sifatnya saling melengkapi.
Hasil pengujian data berdasarkan pengujian dengan SPSS diperoleh hasil pengujian pengaruh disiplin kerja terhadap kualitas manajemen menunjukkan t sebesar  12,509 dengan probabilitas sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,050. Hal ini berarti H1 diterima bahwa disiplin kerja memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kualitas manajemen. Berdasarkan pengujian dengan SPSS diperoleh hasil pengujian pengaruh karakteristik individu terhadap total quality management menunjukkan t sebesar  2,111 dengan probabilitas sebesar 0,039. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,050. Hal ini berarti H3 diterima bahwa karakteristik individu memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap total quality management. Variabel disiplin kerja memberikan nilai koefisien parameter 12.509 dengan ini signifikasi dari 0,000. Variabel komitmen memberikan nilai koefisien parameter 5,140 dengan ini signifikasi dari 0,000. dan karakteristik individu memberikan nilai koefisien parameter 2,111 dengan ini signifikasi dari 0,0039. Jadi dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja, komitmen dan karakteristik individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap total kualiatas manajemen.

JURNAL 5
Judul :
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA: STUDI KASUS PADA PT X BANDUNG

Nama Pembuat :
Arif Yusuf Hamali

Link Jurnal :

Review Singkat :
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: Diduga motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT X Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Populasi dari penelitian ini adalah karyawan PT X Bandung sebanyak 50 orang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan data sekunder. Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen (bebas) dan variable dependen (terikat).
Hasil deskripsi rata-rata pembobotan untuk variabel motivasi menunjukkan nilai bobot rata-rata sebesar 157 dengan klasifikasi dalam kategori cukup baik. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan motivasi karyawan pada PT X Bandung adalah cukup baik. Akan tetapi, dimensi motivasi ekstrinsik memiliki nilai bobot di bawah rata-rata variabel motivasi, yaitu pada indikator keterlibatan karyawan di perusahaan sebesar 145 dan pemberian motivasi dari pimpinan sebesar 140. Penyebab menurunnya motivasi kerja karyawan adalah kekecewaan karyawan yang merasa tidak pernah diberikan kewenangan dalam pembuatan keputusan, sehingga ketika terjadi permasalahan kerja harus dilaporkan terlebih dulu kepada pimpinan yang ada, dan hanya pimpinan yang berhak memberikan keputusan. Karyawan juga menganggap pimpinan yang ada tidak pernah secara langsung memotivasi karyawan untuk melaksanakan tugas-tugas kerja dengan baik, dengan cara memberikan arahan-arahan yang jelas sebelum pelaksanaan tugas dan mengevaluasi hasil kerja karyawan setelah jam kerja karyawan selesai.
Berdasarkan rentang klasifikasi termasuk kategori cukup baik. Hasil ini berarti bahwa secara keseluruhan motivasi karyawan pada PT X Bandung cukup baik namun dimensi motivasi ekstrinsik memiliki nilai bobot di bawah bobot rata-rata variabel motivasi, yaitu pada indikator keterlibatan di perusahaan dan motivasi dari pimpinan. Hasil tanggapan responden terhadap penilaian produktivitas kerja menunjukkan nilai bobot rata-rata sebesar 196. Berdasarkan rentang klasifikasi termasuk kategori baik. Hasil ini berarti bahwa secara keseluruhan produktivitas kerja karyawan pada PT X Bandung sudah baik namun dimensi sikap mental memiliki nilai bobot di bawah bobot rata-rata variabel produktivitas kerja, yaitu pada indikator disiplin karyawan dalam menyelesaikan tugas, pengalaman kerja, dan hubungan kerja dengan atasan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT X Bandung secara signifikan dengan koefisien korelasi r = 0,510. Berdasarkan kriteria Champion dengan nilai r =0,510, maka hubungan ini termasuk hubungan yang cukup kuat. Berdasarkan koefisien diterminan (KD) diperoleh r 2 = 0,2601; artinya pada penelitian ini motivasi memberikan peranan terhadap produktivitas kerja sebesar 26,01%, sedangkan sisanya 73,99% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Hasil tersebut membenarkan hipotesis penelitian, yaitu terdapat pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT X Bandung secara signifikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK. (TUGAS 2)

Order Letter and Reply to Order Letter

TUGAS 1 CONTOH KASUS PERUSAHAAN HUBUNGAN PEKERJA DENGAN MANAJEMEN PERUSAHAAN